Puputan

| 8.7.08

Pagi ini Chelsea baru aja dimandiin (baca: dilap) sama mama. Dibantu eyang mama dengan riang gembira mandiin Chelsea.

Tiba-tiba eyang berseru, "Eh, tali pusarnya udah lepas!"

Padahal baru 5 hari umurnya Chelsea. Jadi pada heboh gitu deh.

Tali pusat atau umbilical cord (dari ibudananak.com) adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.

Sisa tali pusat yang masih menempel di perut bayi (umbilical stump), akan mengering dan biasanya akan terlepas sendiri dalam waktu 1-3 minggu, meskipun ada juga yang baru lepas setelah 4 minggu. Umumnya orangtua baru (seperti papa mama) agak takut-takut menangani bayi baru lahirnya, karena keberadaan si umbilical stump ini. Meski penampakannya sedikit ’mengkhawatirkan’, tetapi kenyataannya bayi tidak merasa sakit atau terganggu karenanya.

Membersihkan Tali Pusat Bayi
Berikut ini langkah-langkah membersihkan tali pusat bayi dari MotherAndBaby :

  1. Mandikan bayi seperti biasa.
  2. Gosok tali pusat dengan sabun secara perlahan
  3. Angkat dan letakkan bayi di meja ganti (baby tafel)
  4. Keringkan tubuh bayi dengan handuk
  5. Angkat (bukan menarik) sedikit tali pusat, kemudian bersihkan sisa air pada pangkal tali pusat dengan kasa steril atau kapas.
  6. Bersihkan dengan alkohol menggunakan kapas (optional).
  7. Kemudian kipas-kipas dengan tangan atau tiup supaya cepat kering.
  8. Bila tetap ingin menutupi tali pusat tersebut, gunakan kain kasa steril.
  9. Lilitkan kain kasa pada bagian atas tali pusat, jangan sampai ke bagian pangkalnya.
  10. Pastikan bagian pangkal tersebut dapat terkena udara dengan leluasa.
  11. Setelah si kecil diberi minyak telon dan bedak, kenakan popok kain dan baju atasan.
  12. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya dua kali dalam sehari.
Biarkan tali pusat lepas dengan sendirinya. Jangan memegang-megang atau
bahkan menariknya meskipun Anda gemas melihat bagian tali pusat yang
’menggantung’ di perut bayi hanya tinggal selembar benang.

Orangtua dapat menghubungi dokter bila tali pusat belum juga puput setelah 4 minggu, atau bila terlihat adanya tanda-tanda infeksi, seperti; pangkal tali pusat dan daerah sekitarnya berwarna merah, keluar cairan yang berbau, ada darah yang keluar terus- menerus, dan/atau bayi demam tanpa sebab yang jelas. Setelah tali pusat, terkadang pusar bayi terlihat menonjol (bodong).

Dalam budaya kita ada anjuran untuk menempelkan uang logam (binggel) di atas pusar bayi setelah tali pusatnya puput. Tujuannya agar pusar anak tidak menonjol (bodong). Padahal tanpa diberi pemberat pun (uang logam), lama-lama tonjolan tersebut akan menghilang.

Eh ternyata di budaya jawa, ada juga hal2 tertentu, upacara2 yang harus dilakukan orang tua bayi. Namanya Upacara Puputan atau Dhautan

Upacara Puputan atau Dhautan
Dhautan atau puputan berasal dari kata dhaut atau puput yang berarti lepas.

Upacara puputan atau sering disebut juga dengan dhautan diselenggarakan pada
sore hari untuk menandai putusnya tali pusar bayi dengan mengadakan kenduri
selamatan.

Kenduri selamatan sebagai ungkapan rasa syukur dipimpin oleh kaum (yang dituakan) dengan dihadiri oleh para kerabat dan bapak-bapak tetangga terdekat. Sesajian yang perlu dipersiapkan pada upacara puputan ialah sega gudangan: nasi dengan lauk pauk sayur mayur dan parutan kelapa, jenang abang, jenang putih, dan jajan pasar.

Waktu penyelenggaraan upacara puputan tidak dapat ditentukan secara pasti karena putusnya tali pusar masing-masing bayi tidak sama. Adakalanya tali pusar lepas setelah bayi berumur satu minggu, adakalanya kurang dari satu minggu.

Upacara puputan ini ditandai antara lain dengan dipasangnya sawuran, yaitu bawang merah, dlingo, bengle yang dimasukkan ke dalam ketupat, dan aneka macam duri kemarung di sudut-sudut kamar bayi. Selain itu dipasang juga daun nanas dipoles warna hitam putih, dedaunan apa-apa, awar-awar, dan girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah ditegakkan tumbak sewu. Di tempat tidur bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau, gunting.

Bayi perempuan setelah tali pusarnya lepas, pusarnya ditutupi dengan biji
ketumbar sedangkan laki-laki ditutupi dengan biji merica dengan dilekati obat
tradisional Jawa berupa ramuan benangsari bunga nagasari, dan lain-lain yang
ditumbuk sampai halus. Tali pusar yang barusaja putus dibungkus dengan kain
banguntulak untul bantal si bayi sampai bayi berumur selapan (35 hari).

Walopun papa mama orang asli jawa, tapi papa mama ngga melakukan Upacara Puputan, karena sebenarnya upacara ini adalah tradisi saja.

0 komentar: