Imunisasi Polio Pertama

| 2.8.08

Sabtu, 2 Agustus adalah jadwalnya Chelsea imunisasi. Yang pertama ini adalah Polio 0 (nol). Sebenernya sih Chelsea harus sudah diimunisasi Hepatitis B selambatnya 12 jam setelah lahir. Tapi karena Chelsea lahirnya beratnya kurang (2 kg) maka imunisasinya berbeda dari bayi yang berat lahirnya cukup.

Tabel Jadwal Imunisasi Anak
Rekomendasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Periode 2004 (revisi September 2003)

Polio adalah penyakit menular yang dikategorikan sebagai penyakit peradaban. Polio menular melalui kontak antarmanusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi feses. Poliovirus adalah virus RNA kecil yang terdiri atas tiga strain berbeda dan amat menular. Virus akan menyerang sistem saraf dan kelumpuhan dapat terjadi dalam hitungan jam. Polio menyerang tanpa mengenal usia, lima puluh persen kasus terjadi pada anak berusia antara 3 hingga 5 tahun. Masa inkubasi polio dari gejala pertama berkisar dari 3 hingga 35 hari.

Menurut Doktere Arek Cilik penderita polio akan tetap jadi sumber penularan antara 7-10 hari sebelum dan sesudah timbul gejala, tapi virus masih dapat ditemukan pada tinja sampai 3 hingga 6 minggu. Kerusakan terjadi pada sumsum tulang & batang otak yang berakibat kelumpuhan. Gambaran klasik polio adalah lumpuh layuh, maksudnya lumpuh dan lemah.

Dokter Widodo Judarwanto, SpA di arsip berita KCM menyatakan bahwa pada umumnya, reaksi terhadap vaksin dapat berupa efek simpang (adverse events) atau kejadian lain yang terjadi bukan akibat efek langsung vaksin.

Imunisasi polio ada 2 macam :
  • oral polio vaccine atau yang sering dilihat dimana mana yaitu vaksin tetes mulut

  • inactivated polio vaccine, ini yang disuntikkan.
Kalo yang tetes mudah diberikan, murah dan mendekati rute penyakit aslinya, sehingga banyak digunakan. Kalo yang injeksi efek proteksi lebih baik tapi mahal dan tidak punya efek epidemiologis. Selain itu saat ini MUI telah mengeluarkan fatwa agar pemakaian vaksin polio injeksi hanya ditujukan pada penderita yang tidak boleh mendapat vaksin polio tetes karena daya tahan tubuhnya lemah. Namun sebagian kecil penerima OPV (Oral Polio Vaccine) akan mengalami gejala pusing-pusing, diare ringan, dan sakit pada otot.

Karena itu Chelsea mendapat imunisasi Polio yang tetes. Dan memang tidak ada efek panas, seperti imunisasi lain. Karena tetes lewat mulut pula, Chelsea ga nangis. hehehe...

Bulan depan Chelsea dijadwalkan imunisasi Polio 1 dan Hepatitis B.

0 komentar: